Ayo kemah di Camping Ground IPUKAN
Bolanger Notes » Ayo kemah di Camping Ground IPUKAN
- Buper Ipukan
- Camping ground Ipukan alami
- Camping ground Ipukan asri
- Camping Ground Ipukan
- Curug Cisurian
- Gazebo Ipukan
- Gazebo Ipukan Asri
- Gazebo Ipukan Indah
- Gazebo Ipukan Permai
- Gazebo Gede Ipukan
- Habitat Kodok Merah
- Kodok Merah Ipukan
- Menuju Cisurian
- Mushola Ipukan
- Cilutung
- Pertigaan jalur Palutungan
- Pipa Air Ipukan
- Tebing Longsor Ipukan
- Toilet buper Ipukan
- View Ciremai dari Ipukan
Apa itu Ipukan ?
Entah apa artinya nama Ipukan, tapi yang pasti Ipukan amenjadi idola baru para pecinta kedamaian halah! maksudnya para camper pasti akan merasa belom apdol jika belum merasakan overnight di kesunyian Ipukan yang dingin dan nature.
Yup Ipukan merupakan camping ground aka bumi perkemahan yang baru dibuka atau dikelola sejak beberapa bulan lalu, dengan keberadaannya yang tidak terlalu jauh dari pos pendakian Palutungan, maka Ipukan amenjadi cepat naek daun sebagai lokasi berkemah yang aduhai.
Dimana?
Jika kamu pernah berkunjung ke wahana wisata Curug Putri, atau bahkan pernah mendaki ke Gunung Ciremai via jalur Palutungan, maka kira-kira 15 meter setelah pos registrasi akan kita temui sebuah pertigaan dimana yang lurus adalah jalur pendakian yang langsung ke Cigowong, sedang yang kanan adalah jalur menuju camping ground Ipukan.
Akses ke Ipukan
Disaat cireboner mengunjungi Ipukan kemaren, akses jalur masuk menuju Ipukan masih lumayan rusak, tatanan batu macadam sudah sedemikian parah terlepas, nuansa offroad menjadi semakin seru ketika sampai di area perkebunan penduduk, dimana ada beberapa titik jalur yang terluberi oleh air parit, sehingga becek dan licin.
Ada harapan dan semoga cepat terlaksana project pemerintah untuk lebih serius mengelola Ipukan sebagai salah satu andalan kabupaten Kuningan dalam meraup pendapatan dari sector pariwisata, karena menurut cerita dari Pak Jawil selaku salah satu pengelola Ipukan sudah ada progress dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalur menuju Ipukan, ditandai dengan coretan-coretan angka yang terdapat di awal jalur dan pos retribusi dimana Pak Jawil selalu berjaga.
Tidak lebih dari 15 menit dari pos registrasi palutungan kita akan sampai di pos tiket masuk, masih sederhana dengan gubug bambunya, bahkan gerbang gapura pun masih terbengkalai tak kunjung selesai, kondisi jalur tetap sama dengan batu dan kerikilnya.
Paket Outbond
Menilik dari apa yang aku lihat pada kertas yang tertempel di jendela pos, ternyata Ipukan sudah siap melayani paket outbond dan EO untuk acara outdoor di Ipukan, tentunya hal itu menjadi berita yang bagus, dan akan meningkatkan status pengelola menuju profesionalitas yang lebih lengkap.
Dari pos tiket, masih ada satu tanjakan lagi untuk kemudian sampai pada area luas berundak yang menjadi camping ground dari Ipukan.
Fasum Ipukan
Terlihat ada beberapa gazebo atau saung yang sudah terbangun dan masih terawatt, dua bangunan permanen untuk MCK dan juga mushola untuk beribadah, merupakan fasilitas umum yang sudah cukup memadai untuk kebutuhan Pribadi saat acara camping berlangsung.
Gazebo yang dibangun berada tak jauh dari tepi lembah sangat cocok untuk bersantai menikmati view gunung ciremai di kejauhan sana dan beberapa puncak lainnya yang berasa dekat diseberang lembah.
Ada banyak air terjun
Untuk urusan air bersih, Ipukan berlimpah menyediakannya karena terdapat satu parit yang berair jernih dan segar mengalir langsung dari sumbernya di kedelaman hutan gunung Ciremai.
Ada terdapat beberapa curug atau air terjun yang berada di sekitaran Ipukan, namun belum semuanya terkelola dengan baik, akses masuknya pun belum dibuka ditambah dengan nama curug yang belum disepakati untuk publikasi, sehingga perlu effort lebih, nyali yang gede, dan gear yang lengkap jika mau trekking menembus jalur mencari beberapa curug tersebut. Untuk yang memilih nunggu dibuka jalurnya maka cukup dengan menikmati curug Cisurian yang berada paling dekat dengan camping ground Ipukan.
Oh iya disana terdapat juga pipa air dari tengah hutan lereng Ciremai yang dialirkan oleh PDAM untuk kebutuhan air bersih di Kabupaten Kuningan, tetapi keterbatasan waktu dan khawatir batal puasa karena kehausan, maka cireboner belum sempat untuk merunut hingga ke sumber mata airnya yang pasti gede dan wow!.
Lutung
Satwa dengan keahlian memanjat ini banyak terdapat di sekitaran Curug Cilutung, itu kenapa curug itu dinamai Cilutung, yang artinya airnya para lutung, bisa dipastikan bahwa curug Cilutung adalah area kekuasaan mereka, namun sekali sayang banget karena para hiker manja harus menunggu hingga jalur akses menuju ke curug Cilutung dibuka dan dinyatakan aman nyaman untuk pengunjung.
Kodok merah
Selain Lutung, ada satu lagi satwa langka yang dilindungi dan dalam pemeliharaan untuk menjaga mereka dari kepunahan, yaitu Kodok Merah.
Dari namanya yang menyertakan definisi warna, maka yang ada dibenak penulis adalah sosok kodok dengan ukuran badan yang lumayan gede, ala-ala kodok hijau, tetapi kenyataannya kodok merah bertubuh sangat mungil, tak lebih dari jempol orang dewasa, dan nyaris tak terlihat jika berada di habitatnya yang berupa bebatuan, rumput dan tentunya air terjun Cisurian.
Jalur Pendakian Ciremai
Jika kita mlipir dengan sedikit menanjak maka akan kita ketemukan jalur pendakian ciremai yang lewat Palutungan, sehingga sebenarnya via Ipukan pun jalurnya akan ketemu nantinya dengan jalur utamanya, bahkan mungkin akan lebih santai.
Sedang sisi bolang yang terjadi di Ipukan saat itu adalah keingintahuan penulis tentang darimana asal air yang mengalir begitu deras dan jernih tersebut?
Hunting sumber air
Dengan modal keingintahuan yang gede akhirnya penulis mlipir masuk menuju kedalaman hutan lereng Ciremai dengan mengikuti alur parit yang mengalir hingga ke Ipukan.
Awalnya terlihat sangat mudah jalur sepanjang paritnya, namun begitu ketemu dengan pohon gede yang menjuntai ke tepian tebing, atau batu yang menjorok ke tebing, maka disitulah usaha lebih dan kehati-hatian menjadi penting, terlebih ketika aku temui beberapa titik longsor yang mengharuskan alir air ditopang dengan seng dan beberpa tumpukan batu sangat serem jika terpeleset dan tergelincir jauh kedalam jurang… hmmm
Semakin masuk kedalam hutan, menjadi semakin sunyi dan teduh dengan rimbunnya pepohonan, namun keinginan untuk berhenti dan balik masih terkalahkan oleh rasa penasaran, karena tebakan awal alur sungai itu berasal dari Cigowong, dan ternyata salah kata pak Jawil.
Setelah beberapa lama dan semakin masuk kedalam hutan, akhirnya ketemu dengan alasan yang pas untuk menghentikan trekking dan kembali ke buper Ipukan, yup godaan untuk meminumsejuknya air dan membatalkan puasa jadi semakin kuat seiring dengan letih dan hausnya, lagian aku juga sudah terlalu jauh meninggalkan boncenger dan junior di Ipukan, tentu mereka celingak-celinguk sambil menikmati suasana sejuknya, dan akupun kembali ke Ipukan.
Kamera dari mobile gadget yang hanya 1.3 mpixel tentunya belum cukup mewakili view dan suasana menyenangkan bumi perkemahan Ipukan, oleh karenanya cireboner rekomendasikan untuk mengalaminya sendiri berkemah di Ipukan, maka bisa dipastikan kamu berencana akan kembali lagi setelahnya.
Hal yang mungkin masih perlu diperhatikan adalah, belum adanya tempat khusus untuk batas kendaraan, artinya perlu disediakan lahan parkir yang tetap, sehingga kendaraan tidak bisa leluasa masuk ke area perkemahan, karena dengan adanya seliweran kendaraan tentu akan mengurangi kenyamanan dan mengurangi keindahan alaminya.
Camping Ceria?
Pengen camping tapi gak mau ribet dengan gear peralatannya?
Enteeeng biar cireboner.com yang urus