Lonceng
Bolanger Notes » Lonceng
Genta, Bell, kerincingan, atau Klinting, adalah suatu peralatan sederhana yang digunakan tergantung untuk menciptakan bunyi, bunyi tersebut dihasilkan karena benturan pada badan lonceng, baik dari dalam maupun dari luar.
Lonceng ada banyak macam dan jenisnya, tetapi kali ini aku hanya akan menuliskan lonceng jenis kerincingan yang paling sering dipakai sebagai atribut bagi pendaki gunung, ataupun penghobi hiking di alam liar.
Meski ada juga yang menggunakan lonceng segede gaban, tetapi itu tidak banyak, karena yang paling popular adalah lonceng kerincingan dengan ukuran kecil yang biasanya digantungkan pada tas keril, maupun tas tambahan yang berukuran lebih kecil sebagai aksesorisnya.
Pada perkembangannya, lonceng semakin eksis dan hamper menjadi identitas “kesejatian” seorang pendaki, selain gelang, balaclava, iket kepala, dan lainnya.
“Identitas” baru tersebut sering menjadi obyek pertanyaan bagi banyak orang tentang fungsi dan tujuan dari menggantungkan lonceng sebagai atribut.
Tentu akan banyak jawaban yang didapatkan, entah yang bernada canda, serius, maupun dengan muatan baper, dan itu tidak segera berakhir, karena pertanyaan serupa akan kembali muncul di forum dan waktu yang berbeda, disinilah fungsi literasi dan edukasi dari komunitas maupun organisasi penggiat olahraga luar pintu tsb sangat dibutuhkan untuk mengedukasi anggota barunya.
Lonceng, bukan alat bunyi pilihan utama yang direkomendasikan, karena justru Peluit lah yang lebih multifungsi dan memiliki standard internasional.
Manfaat dan fungsi dari lonceng diantaranya adalah
Sebagai atribut dan identitas seorang hiker
Semakin berisik bunyi yang dihasilkan dari atribut dan aksesoris pendaki, terlihat seakan-akan semakin senior dan berjam terbang tinggi. J itu katanyaaaa
Jika kamu sejenis pejalan santai, atau keong racing, maka meski tertinggal rombonganpun tidak menjadi masalah, tetep santuy SELAMA masih terdengar bunyi kerincingan baik dari lonceng temen yang ngebut didepan,maupun dari lonceng calon temen dibelakang yang perlahan menyusul dan menyiapkan kalimat sapa “ permisi ya bang, duluan ya bang “
Untuk pemakaian sebagai morse mungkin saja, dan bisa, tetapi siapa sih jaman now yang hapal kode morse? Terlebih dikonversikan ke bunyi lonceng? Ah terlalu ribet untuk ukuran pendaki jaman now, karena udah ada seluler dan radio HT.
Pada kondisi emergency, lonceng akan sangat membantu tim SAR untuk menemukan kamu disaat tersesat maupun terjebak pada situasi dimana kamu hanya bisa berharap ada orang lain yang menemukanmu, karena bunyi lonceng adalah bunyi buatan yang bukan dari hutan, maka akan beda dan mudah diterima oleh telinga.
Lonceng juga bisa menjadi media pertemanan, dimana lonceng bias jadi souvenir yang dibarterkan, who knows kan berawal dari berisiknya lonceng bias jadi alunan Kebo Giro saat di resepsi nantinya kaan?.
Naah itu sebagian dari fungsi dan manfaat dari lonceng yang berangsur menjadi identitas seorang pendaki.
Jika masih ada fungsi lain yang terlewat dan belum tertulis, silahkan ditambahkan yes?