Pantai Pasir Putih Gondo Mayit
Bolanger Notes » Pantai Pasir Putih Gondo Mayit
- Pantai Gondo Mayit 07
- Pantai Gondo Mayit 01
- Pantai Gondo Mayit 02
- Pantai Gondo Mayit 03
- Pantai Gondo Mayit 04
- Pantai Gondo Mayit 05
- Pantai Gondo Mayit 06
- Pantai Gondo Mayit 00
Mudik 2018
Seperti tahun-tahun sebelumnya, moment mudik selalu menyisakan cerita seru dan pengalaman yang sangat mempengaruhi, begitu juga dengan moment mudik 2018 kemaren.
Diawali dengan kesiapan armada transportasi yang bikin bapernya kelewatan, maka cerita itu kita mulai saja dengan start dari Cirebon sekitar jam 23:06, menempuh serunya perjalanan non toll, hingga 16 jam kemudian kami bisa bersujud lega, yup kami sampai!!!
Serunya perjalanan akan aku bagi di catatan lain, karena disini aku akan berbagi pengalaman seru lainnya saat kami mlipir ke sebuah pantai yang masih indah alami dengan kesederhanaannya, putih bersih, dan menenangkan.
Yup namanya Pantai Gondo Mayit !
Berangkat dari Wlingi
Sebenernya target destinasi kami di hari puasa itu adalah gunung kelud, tapi kemudian ada opsi lain kebun teh dan pantai, maka voting memutuskan bahwa Pantai Gondo Mayit menjadi destinasi kami siang itu.
Aku belum sempet gugling untuk sekedar membekali info tentang seperti apa penampakannya, seberapa jauh durasi waktu tempuhnya, dan akan seperti apa kondisi jalur mencapai pantai yang kata ponakan aku masih bersih dan sepi, yang aku kira adalah jalurnya landai karena menuju 0 MDPL.
Sudah cukup terik matahari mengiringi keberangkatan kami, dari Wlingi hingga Kanigoro, jalur masih normal dan ramai, yup seperti perkiraan landai dan smooth.
Jalur nanjak bukit
Namun begitu lepas dari desa Pandan Arum, keseruan menuju level selanjutnya, dimana jalur semakin menyempit, bolong-bolong, dan yang melengkapinya adalah tanjakan dan tikungannya.. ajiiib.
“ Pantainya sebelah mana yah? tanya Hita antusias
“ oooh palingan dibalik bukit itu tuh...” jawab aku sambil nunjuk ke puncak bukit didepan sana
tapi setelah melewati tanjakan berliku dengan ketegangan seru karena memang sempit, ternyata garis pantai ataupun birunya hamparan laut masih belum juga terlhat dikejauhan sana, karena yang ada hanya lembahan dan deret bukit yang harus sekali lagi dilampaui, yup ternyata menuju pantai di Blitar, tidak selandai perkiraan, justru harus naik segitu tinggi terlebih dulu.
Puncak desa Tambakrejo udah dilewati tetapi pandangan masih terhalang oleh pepohonan dan hamparan lembah, pantai belum terlihat sedangkan antusias makin meninggi.
ada sebuah pertigaan yang memisahkan antara jalur menuju Pantai Tambakrejo dan pantai Gondo Mayit, dan kami memilih Gondo Mayit seperti rencana semula, dengan kondisi jalur yang makin rusak.
Pantai Tambakrejo
Pantai Tambakrejo merupakan pantai wisata yang lebih dulu dikenal oleh masyarakat itu kenapa fasilitas dan rutinitasnya sudah seperti pantai-pantai pada umunya, terlebih untuk urusan sampah dan pemeliharaannya, dari pertimbangan itulah kenapa kami memilih pantai Gondo Mayit.
di jalur tersebut aku lihat ada gerbang yang sekaligus pos retribusi masuk kawasan wisata Pantai Tambakrejo, namun saat itu aku tidak menjumpai seorangpun petugas yang stay dan menghentikan kami untuk pembayaran retribusi tersebut, mungkin karena hari itu adalah hari kerja, bulan puasa, dan belum begitu sore untuk disebut ngabuburit, makanya pos ditinggalkan begitu saja, mayaan gratisss.
Sampailah kami di area pantai Gondo Mayit!
bergegas kami berlarian menuju pantai, pasir putihnya sungguh halus dan nyaman dikaki, pandangan lepas menuju laut, dengan ombak yang tidak begitu tinggi
Lebar bentang pasir putihnya sekitar 30 Meter dengan panjang lebih dari 369 Meter cukup luas untuk kami berenam berlarian dan bermain tanpa orang lain lagi disana, berasa private beach gaes!
Lumut Laut
Saat kami datang air laut sedang beranjak pasang, sehingga terlihat banget ada warna Hijau diantara putihnya pasir dengan birunya air laut, Yup warna Hijau dari Lumut yang subur tumbuh di batuan karang, itu mengapa kemudian kaki telanjang lumayan terlindungi saat menginjak batu karangnya.
Di kedua sisi pantai ada batu menjulang tinggi, cadas dan menjadikan pemandangan makin seru manakala ombak besar menghempasnya, terbersit untuk memuncaki batu atau bukit yang berada di kedua sisi tersebut, karena pasti akan menjadi angle dan spot view instagramable banget, tapi keinginan tersebut urung, karena beberapa hal pertimbangan, diantaranya adalah takut ketagihan dan merengek minta camping disitu!
Bayangin! dari ketinggian bukit kita duduk di teras tenda, nungguin sunset sambil nenteng secangkir kopi hangat..bego bego dah!
Fasilitas Pantai Gondo Mayit
Oh iya fasilitas di pantai Gondo Mayit tersebut sudah cukup memadai, karena beberapa warung sudah ada yang menyediakan ruang bilas, beberapa gazebo, ayunan, dan spot2 photo juga sudah ada meski masih dengan kesederhanaannya.
Tidak cukup sebenarnya 3 jam explore Pantai Gondo Mayit dengan segala keseruannya, tetapi hal itu pula yang menyisakan sebuah harapan untuk bisa kembali kesitu dengan menggendong set perlengkapan camping nanti dikesempatan kedua, maka kamipun pulang karena ada agenda selanjutnya.
Kami Pulang ke Wlingi memilih melewati jalur yang berbeda dengan jalur saat kami datang, selain grogi dengan tikungan, turunanm dan tanjakannya, juga pertimbangan makin gelapnya sore, dan temaramnya senja, Juga sempitnya jalur.
Sampai dirumah mejelang maghrib, dan buka puasa sore itu menjadi sangat nikmat.
Gondo = Aroma, Mayit = Mayat
Berkunjunglah ke Pantai Gondo Mayit, dan dapatkan cerita seru disana karena sengaja aku skip disini catatan tentang bagaimana cerita dibalik nama Gondo yang berarti Aroma, dan Mayit yang artinya Mayat! spooky memang, tapi yakinlah, ada yang lebih dari sekedar itu...
Dan itu salah satu alasan, kenapa aku selalu ingin kembali lagi ke Pantai Gondo Mayit Blitar