Uji nyali di sungai Welo
Bolanger Notes » Uji nyali di sungai Welo
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
- River tubing weloriver petungkriyono
Setengah jam kemudian kami sampai di basecamp weloriver adventure, dimana jelas terlihat disana tumpukan ban, pelampung, helm,knee protector, dan angkutan yang sudah disiapkan untuk petualangan kami pagi itu.
Namun sebelum kita memulainya, maka cemilan khas ala warga gunung yang hangat mantab sudah menunggu bersama teh hangat yang maknyus, seketika basecamp itupun menjadi penuh baik parkiran maupun ruangan didalamnya.
Setelah dirasa cukup, maka kami segera bersiap dengan berganti baju dan memakai safety gear yang sesuai dengan ukuran masing-masing, berebut ? pasti…!
Sesuai konsep ecowisatanya, maka sekali trip tubing maksimal 20 orang, sedangkan kami yang berniat untuk uji nyali bertubing ria lebih dari satu trip tetapi tidak genap 2 trip, artinya kami harus komitment untuk membagi total peserta menjadi dua, dan untuk lebih fairnya aku mengalah untuk menemani 8 orang lainnya yang mendapat jatah trip kedua.
Segera rombongan pertama bergerak menjauh menuju start awal menantang arus deras level 3 kali welo, sengaja paket tubing kami persingkat karena keterbatasan waktu, dari yang 4 jam sekali trip, menjadi 1 jam dan artinya rombongan kedua harus menunggu setidaknya 2 jam jika dihitung dengan perjalanan dan briefing sebelum beraksi.
Keberangkatan rombongan pertama juga diikuti oleh peserta mobiler yang juga pamit untuk turun duluan ke Pekalongan, begitu juga dua rider yang juga minta ijin untuk cabut duluan.
Selama menunggu kami manfaatin untuk ngobrol banyak hal sambil menikmati sajian nikmat, sebagian kami ada yang memaksimalkan istirahat dengan tidur.
Begitu tiba giliran kami, maka ketika kami handover safety gear kami mendapat banyak pesan;
“ tobat dulu bro....”
“ udah bikin surat wasiat belum..”
“ minta maaf dulu di fb bro....”
“ jangan lupa siapin P3K...”
" neh liat nih...." (sambil nunjukin luka2 di kaki, tangan, dan beberapa titik di badannya
Dan kalimat lain yang menggambarkan betapa ekstreem dan beresikonya kegiatan mengalir di arus deras dengan menaiki perahu donat dari ban truk, yup river tubing memang bisa dibedakan dengan karakter arusnya, ada yang arus tenang seperti jika tubing di goa pindul jogja, atau yang sedikit berarus dan berbatu di kali Paingan, atau yang berarus deras dengan bebatuan besar seperti di kali welo yang segera akan kami lakukan.
Lokasi start rombongan kami adalah lokasi finish rombongan pertama, artinya pengalaman kami akan berbeda dengan pengalaman mereke yang pertama, terlebih hujan mulai turun dengan lebatnya sehingga keseruan dan tantangan adrenalin semakin tinggi.
Kami mulai dengan doa bersama, kemudian lanjut loncat ke bagian sungai yang dalam dari bebatuan sebagai pemanasan awal dan kompromi suhu pada tubuh, dan mulai lah satu persatu kami menaiki ban dan siap untuk melewati arus pertama yang lumayan deras.
Team rescue dan safety sudah berjaga pada titik-titik ekstreem tertentu yang memungkinkan ketika salah satu kami terjatuh dan terguling hanyut dibawa arus, akan segera bisa mereka raih dan hentikan dari terseretnya arus.
Orang pertama dilepas, dan gulungan arus telah menghempaskannya hingga beberapa meter berguling, cukup untuk membuat yang lain tegang, tetapi ada seru yang membuat kami masih mentertawakannya , satu persatu akhirnya mengalami yang namanya tergulung arus, berbentur dengan batu, dan kepanikan yang sangat manakala arus menyeret tubuh kami begitu jauh dan terlepas dari jangkauan para safety officer yang berjaga.
Semakin kebawah, arus semakin besar dan sempat mematahkan nyali beberapa teman yang shock dengan benturan batu, gulungan arus, dan tentunya kepanikan yang sangat, tetapi untuk yang lain malah menjadi semakin seru dan ingin mencoba lagi dan lagi.
Untuk aku sendiri dari total waktu 1 jam lebih, terhitung dua kali aku tergulung arus dan merasakan sejuknya air sungai yang terminum tanpa sengaja, benturan-benturan batu pada kepala, lengan tangan dan kaki juga aku alami meski tidak menyebabkan luka berarti, selebihnya adalah seru dan sensasi unik tersendiri manakala kamu berhasil mengendalikan arah ban dan melewati besarnya arus tanpa jatuh hingga pemberhentian selanjutnya.
Keseruan demi keseruan menantang arus begitu melenakan, hingga tak berasa sudah lebihdari 1 jam kami bermain air sungai, dan ketika sampai di salah satu batas, kami harus menghentikan petualangan itu untuk kembali ke basecamp dan makan siang yang sudah terlambat.
Kami beranjak naik ke jalan, dan dengan beberapa kali photo bersama, maka kami segera kembali ke basecamp dan bergabung dengan lainnya untuk makan siang, dan prepare cabut pamit untuk kembali ke Cirebon.
Tapi ternyata masih ada satu agenda terakhir yang harus kami nikmati, yaitu ngopi bareng di curug sibedug, bukan ngopi biasa, tetapi kopi sokokembang yang benar-benar maknyus dan bercitarasa tinggi, terlebih suasana sangat mendukung dan curug mulai ramai oleh abege-abege yang memanfaatkan moment.
Dari ngopi sokokembang di curug sibedug itu, kemudian kami benar-benar pamit ke EO untuk segera melanjutkan perjalanan ke Pekalongan untuk sejenak mampir hunting durian.
Dengan sedikit kesalahan menganalisa insting, maka perjalanan turun kami ke Pekalongan yang awalnya mau ke jalur sentra durian pekalongan hingga kecamatan Kajen lalu lanjut ke Wiradesa dan Pantura, ternyata kami masuk jalur Doro dan lanjut hingga kota Pekalongan, beruntung kami menemukan pasar yang disana terdapat banyak durian, maka kami boronglah durian tersebut sebagai oleh-oleh.
Ternyata borong durian tidak cukup untuk dijadikanoleh-oleh, karena begitu masuk Brebes, kamipun tergoda untuk berhenti dan hunting Telor asin alias ndog kamal, yang memang menjadi trade marknya kabupaten Brebes.
Begitu lepas dari brebes maka tak lagi kami berhenti, terus lanjut hingga disebuah SPBU sebelum PLTU Kanci kami sepakat untuk berhenti dan membubarkan diri secara official event turing saat itu.
Yup petualangan Adventure Tour kali ini berakhir dengan sebuah pencapaian komitment yang dibilang sukses, yaitu bisa berkumpul sebelum benar-benar bubar.
Ada banyak petualangan seru yang menunggumu di Petungkriyono, semoga aku bisa kembali
Cireboner – Backpack Ojeker