Cireboner - Ciremai Weekend Adventures - Ojek Wisata Cirebon - Ojek Wisata Kuningan - Souvenir Khas Cirebon - Souvenir Asli Cirebon - Ngebolang ke Cirebon
Have question?
Visits:
Today: 1All time: 1

Green Canyon Majalengka - eps-1

Bolanger Notes » Green Canyon Majalengka - eps-1

  • Track wow di Ketinggian
    Track wow di Ketinggian
  • Green Canyon Majalengka
    Green Canyon Majalengka
  • Segerrrnya Curug Cisempong
    Segerrrnya Curug Cisempong
  • Green Canyon Majalengka
    Green Canyon Majalengka
  • Sirkuit terlihat dari Paralayang
    Sirkuit terlihat dari Paralayang

Virus klinong-klinong kali ini berasal dari sebuah broadcast wasap tentang adanya sebuah wahana di Majalengka yang kata pengirimnya layak mendapat sebutan Green Canyon Majalengka.

Buruan browsing dan mengumpulkan informasi sebanyaknya tentang seperti apa penampakannya, darimana akses masuknya dan seberapa jauh dari Cirebon jarak dan waktunya, kalau urusan track mah selama masih trabasable gak akan jadi kendala.

Dari hasil browsing, setidaknya ada 3 destinasi yang masup kategori Green Canyon nya Majalengka, yaitu (1) Curug Bunut, (2) Goa Lalay dan (3) Curug Cisempong, yup ada tiga destinasi yang pengennya kesampaian semua di tektok trip kali ini, karena ternyata aku juga dapet amanat untuk survey destinasi tour anak-anak CPR bulan depan, option selain Cikole Bandung.

Deal dengan seorang Trail-er pribumi Majalengka berangkat dari Cirebon jam 07:30 teng! Yang ngaret tinggalin! Ternyata yang rencananya tandem berdua sama KLX, jadi berubah karena ada Scorpio dan Vario antusias ikut.

Mungkin karena perbedaan setting jam, maka hanya kami bertiga tanpa KLX meluncur menuju Majalengka dengan berbekal ingatan tentang ketiga nama destinasi tersebut, namun itu tidak cukup, karena bahkan warga setempat tidak ada yang tahu tentang keberadaan Green Canyon Majalengka, yang mereka sebutkan justru destinasi popular yang kesemuanya sudah kami datangi.

Maka hunting dimulai dengan GPS Style (Gunakan Penduduk Setempat) lucunya setiap nanya selalu mendapat petunjuk dan clue yang berbeda, sedang untuk browsing memastikan detail alamatnya udah males, nyasar lagi dan lagi menjadi petualangan seru yang menghantarkan kami ke sisi-sisi untouchable Majalengka yang tak terduga, wew!

Paralayang

Tiba-tiba dapet konfirmasi bahwa temen KLX sudah berada di tekape Curug Cisempong dengan info tambahan bahwa akses masuk Cisempong ditutup! Waduh? karena sedang ada acara grass track di akses masuk menuju curug, alternatipnya ya ke Paralayang yang masih satu jalur.

Maka sampailah kami ke Paralayang, sebuah ketinggian yang viewnya menyenangkan, dengan area parkir yang luas, tepian tebing yang sudah paving, dan adanya gazebo-gazebo untuk kongkow juga tersedianya warung kopi dan makan, membuat kita bisa berlama-lama berada disana sambil menikmati angin dan pemandangan alam Majalengka yang membentang luas dibawah sana.

Entah darimana asal nama paralayang tersebut, namun yang pasti berada disana sangat bisa menikmati sunrise yang indah. Dan sensasi ketinggian pada umumnya.

Sirkuit balap

Jauh dibawah sana, terlihat sebuah sirkuit balap sedang dibangun, wew! Nantinya Majalengka akan punya sirkuit balap kelas nasional…!

Oh iya, masuk ke Paralayang ada dua pos tiket, yang pertama pos tiket masuk, dan yang dilokasi pos tiket parkir…dengan harga bayarable lah

Curug Cisempong

Kami meninggalkan Paralayang dan menuju Curug Cisempong, perjalanan susur hutan sebentar sudah sampai di gerbang masuk sebuah kampong, disono ada loket tiket masuk curug yang sepertinya dimajukan karena ada event grass track, tulisan harga sudah di edit dengan sepidol, dari yang awalnya Rp. 3000 jadi Rp. 5000 tapi dengan bonus satu sachet ekstrak minuman energy… :tepokjidat.

Sampai di lokasi grasstrack akses masuk bener ditutup oleh panitianya, sehingga dengan sedikit adu argumentasi, kami akhirnya jalan kaki menuju Curug, sedang motor parkir dibawah pohon mangga.

Perjalanan menuju curug lumayan capek karena pas tengah hari dan musim kemarau, tapi rimbunnya pohon mangga yang berjajar disepanjang jalan cukup menolong kami, juga obrolan dengan guide yang menghampiri dan mengantar kami sampai di curug Cisempong.

Di ujung bukit sebelum menuruni undakan jalan setapak, ada area parkir yang sebenernya untuk ke curug Cisempong, sedang perjalanan menuruni bukitnya sekitar 20 menit, tidak terlalu jauh tetapi karena baru dikelola tiga minggu maka akses jalannya masih baru dan berdebu!.

Sesampainya di Curug, wew! Nuansa mistis sangat kental berasa, tapi keindahan dan megahnya curug Cisempong mampu menahan kami berlama-lama dan bahkan berenang disono.

Sebuah rongga batu segede gaban dengan alur yang berwarna kekuningan membuat nuansa didalamnya cukup eksotis, terlebih gemuruh air terjunnya yang lumayan tinggi, sempurna untuk sebuah keindahan bawah tanah.

Berenang di Gentong segede gaban

Belum lagi kolamnya yang sangat dalam, dan renangable alias boleh untuk berenang, kami membuktikan kedalaman kolam curugnya dengan loncat dari ketinggian 2 meteran berulang-ulang tetapi tidak pernah sampai kaki kami menyentuh dasarnya.

Tidak berhenti disitu, tetapi kolam tersebut berbentuk gentong, dimana rongga di dalamnya cukup lebar, itu juga yang sempet aku buktikan ketika terlalu dalam menyelam dan ternyata bergeser masuk ke rongga bawahnya, aku sempet sedikit panic karena tidak menyangka aku akan berada dibawah rongganya… huft!.

Berteriak, bersorak, dan narsis photo sana sini tentu m enjadi tingkah wajar semua orang ketika berada di tempat tak biasa, macem curug aduhai ini. Suguhan mangga segar dari pak Alip (nama guide-nya) menyempurnakan kunjungan kami di curug yang masih baru terjamah tersebut.

Banyak cerita yang bisa kami dengar dari pak Alip tentang curug tersebut, kondisi alam sekitarnya, dan juga kesiapannya untuk menjadi eo bersama warga setempat lainnya jika ada rekuwes bermalam dan ngecamp mengadakan acara di lokasi Curug,yup kami menanyakan hal itu padanya.

Kami juga banyak bertanya arah dan jalur menuju destinasi lainnya ke pak Alip, tetapi kebanyakan kata yang dia pake adalah “ jauuh itu mah” atau “waduuuh jalurnya rusak parah “ atau "kalao pake trail mungkin bisa mas” ah rupanya beliau belum tau kalo kami anti mainstream rider…. :P

Lalu kamipun hunting lagi menuju 2 destinasi lainnya, yaitu Curug bunut, dan Goa Lalay…

Cerita lebih serunya tentang perjalanan hunting Green Canyon-nya Majalengka itu akan aku bagi disini nanti…

Video selengkapnya ada di SINI

 

Facebook
PRchecker.info